Untuk berkarier sebagai penerjemah, kita tidak memerlukan lisensi atau sertifikasi tertentu. Kalau mau, kita boleh saja menjadi penerjemah tersumpah, dengan cara mengikuti tes yang diadakan oleh Fa kultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, khusus untuk yang ber-KTP Jakarta. Namun, status ter sumpah ini sebenarnya lebih diperlukan untuk penerjemahan hal-hal yang berkaitan dengan hukum, untuk menjamin bahwa terjemahannya memang benar dan sesuai dengan aslinya, sehingga dokumen terjemahannya memiliki kekuatan hukum yang sama dengan teks aslinya.
Satu hal yang perlu diingat, biasanya penerbit sudah
memiliki jaringan penerjemahnya masing-masing, terutama penerbit besar. Kalau
mereka punya naskah baru, tentunya
mereka akan mengorderkan naskah tersebut ke pada jaringan mereka. Kalau mereka
memiliki surplus naskah, barulah mereka mencoba para penerjemah baru. Jadi ya
mungkin kita harus menunggu cukup lama juga untuk mendapatkan order terjemahan.
Untuk mengatasi hal ini, ada juga kiat lain. Kita bisa saja
menawarkan buku kepada penerbit. Barangkali ada buku milik kita yang menurut
kita bagus dan layak diterjemahkan, atau kita cari sendiri ke internet. Tentu
contoh terjemahan yang disertakan bisa diambil sekalian dari buku ini. Selain
itu, kita juga harus menyertakan evaluasi kita terhadap buku tersebut, yang
menguraikan mengapa buku ini layak diterjemahkan, apa saja keunggulannya,
keunikannya, mengapa buku ini penting bagi pembaca di Indonesia. Nah, kalau si
penerbit tertarik, dia yang akan menguruskan copyrightnya, dan kalau urusan itu
beres, secara etika, dia akan mengorderkan terjemahannya kepada kita (tentu
saja kalau kualitas terjemahan kita dianggap layak).
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah selain mencari
pekerjaan, kita juga harus mempersiapkan diri menjadi jasa penerjemah. Selain keterampilan
kita sendiri, kita juga perlu alat bantu menerjemahkan. Minimal kita harus
punya KBBI, kamus Inggris-Indonesia, dan kamus Inggris Inggris. Selain itu,
bergabunglah ke milis bahterallyahoo groups.com forum untuk penerjemah dari dan
ke Bahasa Indonesia. Internet juga merupakan sumberdaya bagus untuk meriset
istilah atau konsep asing yang kita temukan dalam terjemahan kita.
Selain melamar ke penerbit, kita juga bisa mencari order
terjemahan ke tempat-tempat lain, seperti perusahaan, stasiun televisi,
pengadilan, dan biro penerjemahan luar negeri. Menerima order terjemahan dari
biro penerjemahan luar negeri
sebenarnya lebih menguntungkan, karena tarifnya bisa 10-20 kali lipat daripada
tarif penerbit lokal. Kalau mau menjajaki ini, cobalah kunjungi beberapa biro penyedia jasa
Penerjemah seperti Vid Translation Penerjemah Bahasa Inggris. Di situ kita
bisa memajang profil kita dan mencari jobs yang ditawarkan.
Dari gambaran tersebut di atas, masih banyak lagi yang bisa
Anda lakukan untuk menjadi penerjemah. Misalnya, Anda membuka biro penerjemahan
sendiri, punya kantor dan Anda promosikan lembaga Anda lewat ber bagai media.
Dalam hal ini, tentu Anda sebagai tenaga utama. Jika nantinya order sudah mulai
banyak, Anda harus me miliki beberapa tenaga atau Anda memiliki asosiasi
penerjemah yang nantinya saling melempar order jika salah satu dari Anda over
order. Mengenai promosi atau memperke nalkan biro terjemah Anda, pengalaman
Hipyan Nopri sangat berguna sebagaimana yang penulis kutip dari blog beliau. Dari
pengalaman dia sendiri, cara yang paling efek tif untuk memperkenalkan jasa
penerjemahan kita adalah melalui promosi.
Jika lembaga penerjemah atau biro dikelola dengan
profesional, dalam arti hasil terjemahannya sangat berkualitas, maka sangat
mungkin lembaga Anda bisa maju. Semuanya itu tergantung pengelolaannya dan
tentu promosi yang terus menerus. Anda bisa melihat salah satu jasa penerjemah tersumpah di jakarta selatan yang memberikan layanan penerjemah secara profesional.