Selama tiga tahun terakhir, hidup saya tak lepas dari hiruk pikuk kata-kata. Sebagai seorang penerjemah, saya merasa sangat beruntung bisa menjadi jembatan antara dua bahasa dan budaya yang berbeda. Setiap proyek yang saya kerjakan adalah sebuah tantangan baru yang terus mengasah kemampuan saya. Namun, ada satu hal yang selalu membayangi pikiran saya: bagaimana caranya agar jasa penerjemahan saya diakui secara profesional? Akhirnya, setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk mengikuti ujian sertifikasi penerjemah tersumpah.
Kegagalan pada ujian pertama adalah pukulan yang cukup telak. Saya merasa semua usaha yang telah saya lakukan sia-sia. Namun, saya tidak ingin menyerah begitu saja. Saya memutuskan untuk melakukan evaluasi diri dan mencari tahu di mana letak kesalahan saya. Ternyata, saya kurang fokus pada materi terminologi hukum. Setelah itu, saya mengubah strategi belajar saya. Saya bergabung dengan kelompok belajar, berdiskusi dengan sesama calon peserta, dan lebih sering mengerjakan soal-soal latihan. Pada ujian kedua, saya merasa jauh lebih siap. Ketika melihat soal-soal yang muncul, saya merasa tenang karena sudah pernah menjumpainya sebelumnya. Dan akhirnya, ketika pengumuman kelulusan keluar, saya merasa sangat bersyukur dan lega.
Ketika hasil ujian pertama keluar, rasanya seperti dunia runtuh. Semua usaha yang telah saya lakukan terasa sia-sia. Kekecewaan dan penyesalan begitu mendalam. Namun, di balik kesedihan itu, ada secercah harapan yang menyala. Saya bertekad untuk bangkit dan membuktikan bahwa saya bisa berhasil.
Baca juga : Penerjemah Bahasa Asing Profesional
Pada ujian kedua, saya mengubah total pendekatan belajar saya. Selain mempelajari tata bahasa dan kosakata secara intensif, saya juga mulai mengikuti kursus online tentang teknik penerjemahan. Saya banyak berlatih menerjemahkan teks-teks asli, baik itu artikel jurnal, dokumen hukum, maupun karya sastra. Dengan begitu, saya bisa lebih memahami nuansa bahasa dan konteks yang berbeda-beda.
Saat memasuki ruang ujian kedua, saya merasakan perbedaan yang signifikan. Jika sebelumnya saya diliputi rasa cemas dan ragu, kali ini saya merasa jauh lebih tenang dan percaya diri. Persiapan yang matang membuat saya yakin bisa menjawab semua soal yang diajukan. Rasa tenang ini sangat membantu saya untuk berpikir lebih jernih dan fokus.
Saat nama saya terpampang dalam daftar lulusan, perasaan senang dan haru bercampur aduk. Semua perjuangan dan pengorbanan selama ini terasa terbayar lunas. Dengan bekal sertifikasi ini, saya merasa lebih percaya diri untuk terjun ke dunia penerjemahan secara profesional. Saya berharap bisa memberikan kontribusi yang berarti bagi bidang ini.
Perjalanan menjadi penerjemah tersumpah bukanlah tanpa tantangan. Namun, dengan kesabaran, ketekunan, dan dukungan dari orang-orang sekitar, semua hal pasti bisa tercapai. Saya berharap cerita saya ini dapat menginspirasi calon penerjemah tersumpah lainnya untuk terus berjuang dan meraih mimpi mereka.
Penulis : Meida Setywati